Minggu, 08 November 2015

DIKLATSAR PMR MADYA SMP NEGERI 25 SURAKARTA TH.2015

Puji Tuhan...
telah sukses acara DIKLATSAR PMR MADYA UNIT SMP NEGERI 25 SURAKARTA TH.2015
yang dilaksanakan pada:

Diklat Ruang dan Diklat Lapang
20 s/d 22 Oktober 2015, 24 s/d 25 Oktober 2015
















 



Minggu, 13 September 2015

Sejarah Palang Merah Remaja


Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914-1918) pada waktu itu Australia sedang mengalamai peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas-tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja.

Pada tahun 1919 didalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.

Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia. Sebelumnya pada wal pendirian bernama Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).


source:: PMRmania.blogspot.com

Sejarah Palang Merah Internasional


Pada 24 Juni 1859 terjadi pertempuran antara Prancis dan Austria yang berlangsung di dataran rendah Italia bernama Solverino. Pertempuran tersebut melibatkan 320.000 prajurit, dan 36.000 di antaranya menderita luka-luka bahkan kehilangan nyawa.

Pada heri yang sama, seorang pemuda Swiss, Jean Henry Dunant, berada di Solverino dalam rangka menjumpai kaisar Perancis, Napoleon III. Saat perjalanan menuju kediaman Kaisar, Henry Dunant dan rombongannya terhalang oleh pertempuran tersebut. Banyak prajurit terluka bergelimpangan, tak ada satupun aksi pertolongan. Tergerak oleh pemandangan perang yeng mengerikan, korban berjatuhan dimana-mana, maka dengan segera Henry Dunant beserta penduduk setempat membentuk rumah sakit lapang sederhana, mengumpulkan kain tinen pembalut luka, dan menyediakan obat-obatan. Ia pun membatalkan kunjungannya ke kediaman Kaisar, sesuai perang ia segera kembali ke Swiss.

Di Swiss, ia pun menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul ''Un Souvenir de Solverino'' ( Memory of Solverino / Kenangan Solverino ). Buku yang menggambarkan betapa kejamnnya peperangan dan pengalaman membantu korban tersebut menggemparkan Eropa. Secara garis besar, buku tersebut mengandung dua gagasan penting, yakni:

1. Membentuk organisasi kemanusiaan Internasional yang disiapkan untuk menolong para prajurit , penduduk sipil, korban di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian Internasional untuk membentuk hukum melindungi prajurit yang terluka serta relawan organisasi yang tengah memberikan pertolongan di medan perang.

Pada 1863 Henry Dunant beserta empat warga Ganewa merealisasikan gagasan tersebut. Mereka terkenal sebagai Komite Lime yang bertugas sebagai wadah relawan pemberi pertolongan pada peperangan. Kelima anggota tersebut adalah:

1. Jean Henry Dunant
2. Jendral Guallaume Henry Dufour
3. Dr. Theodore Mounier
4. Dr. Gustave Moynier
5. Dr. Louis Appia

Komite tersebut meluas dan berkembang hingga saat ini terkenal sebagai IRC (International Committee of the Red Cross). Dan ditetapkan pula tanggal 8 Mei 1863 sebagai Hari Palang Merah Internasional (8 Mei adalah tanggal lahir Henry Dunant).

Beberapa Negera pun turut serta membentuk organisasi Palang Merah di bawah naungan ICRC. Namun tidak hanya lambang Palang Merah yang dipakai. Kerajaan Ottoman ( Turki ) mengusulkan bagi Negara-negara Islam memakai tanda Bulan Sabit Merah atau Palang Merah diperbolehkan memakai lambang Kristal Merah. Hal ini dikarenakan dahulu, banyak Negara yang memakai lambang berbeda-beda, misal Persia ( Iran ) memakai Singa Merah. Jepang Memakai Matahari Merah. Namun saat ini hanya 3 lambang yang disetujui Internasional, yakni Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah.

Untuk menggobalkan organisasi pertolongan ini, Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah berada satu kesatuan di bawah naungan lembaga IFRC ( International Federation of the Red Cross ). IFRC diperkasai oleh Henry Davidson ( Warga USA ) pada konfrensi Kesehatan Internasional Cannes, Prancis, 5 Mei 1919.


source :: PMRmania.blogspot.com

Senin, 20 Juli 2015

Aplikasi #FIRSTAIDPMI: PANDUAN PRAKTIS PERTOLONGAN PERTAMA


Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tentu mengalami berbagai kejadian yang bersentuhan dengan masalah kecelakaan. Baik dalam masalah terkilir atau terluka ketika melakukan aktivitas. Untuk itu, PMI menyediakan aplikasi mobile berbasis android yang berisi materi-materi mengenai pertolongan pertama, bernama PMI – FirstAid.

Apa itu Aplikasi First Aid?
Aplikasi First Aid adalah aplikasi berbasis android yang berisi materi-materi untuk memudahkan seseorang melakukan tindakan pertolongan pertama dasar bila menghadapai kondisi darurat disekitarnya


Apa Saja Fitur di dalam Aplikasi Ini?

* Pelajari
Berisi informasi dan pembelajaran tentang penyakit-penyakit yang sering timbul termasuk kondisi darurat dikarenakan penyakit / kondisi tertentu

* Bersiaplah
Berisi tentang informasi dan pembelajaran pada kondisi bencana / menyiapkan diri pada kondisi bencana termasuk pengurangan risikonya

* Darurat
Berisi tentang informasi/tindakan yang harus dilakukan pada saat menghadapi kondisi darurat

 * Ujian
Dalam menu ini pengguna diajak untuk menguji pengetahuan tentang pertolongan pertama

 * Info Lainnya
Berisi tentang Aplikasi ini termasuk informasi tentang PMI dan kegiatan/layanannya, bagaimana membeli Tas PP, bagaimana menjadi relawan PMI, dan info lainnya.

Bagaimana Mendownload Aplikasi ini?
 
Aplikasi dapat langsung di download (gratis) melalui toko aplikasi google : play.google.com atau   dengan kata kunci: PMI First Aid atau melalui link : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cube.gdpc.idn

 #AplikasiFirstAid : Panduan Praktis Pertolongan Pertama! Instal sekarang!



Source:: PMI ::

Selasa, 05 Mei 2015

About Palang Merah Remaja


*Apa itu PMR?
Pengertian PMR (Palang Merah Remaja) adalah wadah kegiatan remaja di sekolah atau Lembaga pendidikan formal dalam kepalangmerahan melalui program Ekstra Kurikuler.

*Apakah Manajemen PMR itu?
Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI. Tujuan dari manajemen PMR adalah untuk membangun dan membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpoman pada prinsip kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.

*Perekrutan
Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok PMR melalui proses promosi, pendaftaran, dan wawancara. Perekrutan dilakukan minimal setahun sekali pada bulan Juli – Agustus.
Syarat untuk menjadi anggota PMR adalah :

1. WNI atau WNA yang sedang berdomisili di
Indonesia.
2. Berusia 7-20 tahun dan belum menikah.
3. Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA.
4. Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar
kepalangmerahan.
5. Mendapat persetujuan orang tua/wali.
6. Menyerahkan formulir pendaftaran ke Pembina
PMR di sekolah.

*Macam-macam kelompok PMR dikelompokan menjadi 3 yaitu:


1. PMR Mula    :: Ditingkat SD/usia 7-12 Tahun
2. PMR Madya :: Ditingkat SLTP/usia 12-16 Tahun
3. PMR Wira    :: Ditingkat SLTA/usia 16-20 Tahun

*Tri Bhakti PMR
Setelah rekruitmen kemudian mengikuti orientasi dan pelatihan dasar PMR di sekolah, Anda dapat terlibat dalam berbagai kegiatan, antara lain :

1. Pengumpulan bantuan di sekolah untuk korban
Bencana.
2. Bhakti sosial dengan kunjungan ke Rumah Sakit
atau Panti Jompo/asuhan untuk perawatan
keluarga, gerakan kebersihan lingkungan, dlsb.
3. Ikut gerakan kakek/nenek angkat asuh
4. Ikut pelatihan remaja sebaya di bidang kesehatan
remaja dan HIV/AIDS.
5. Donor darah siswa
6. Seni (majalah dinding, lomba-lomba)
7. Pertukaran album, program persahabatan remaja
palang merah regional/internasional
8. Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) PMR.

Ruang lingkup kegiatan PMR ini dikenal dengan “Tri Bakti Remaja”, yang meliputi :

1. Berbakti pada masyarakat
2. Mempertinggi keterampilan & memelihara kebersihan dan kesehatan
3. Mempererat persahabatan nasional & internasional.

*Pelatihan






Pelatihan ditujukan untuk menguatkan karakter anggota PMR untuk meningkatkan keterampilan hidup sehat dan menjadi relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan terampil tapi juga perlu memahami dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam proses pelatihan. Materi dalam pelatihan PMR meliputi : Gerakan Kepalangmerahan, Kepemimpinan, Pertolongan Pertama, Sanitasi dan kesehatan, Kesehatan remaja, Kesiapsiagaan bencana dan Donor Darah.

*Pemantauan & Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi adalah proses berkelanjutan dan melekat pada keseluruhan siklus. Memerlukan waktu untuk memantau bagaimana mereka melakukan kegiatan, apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan menjawab kebutuhan mereka, merupakan sebagian dari tahapan pemantauan dan evaluasi, yang jika tidak dilakukan menunjukkan ketidakpedulian PMI terhadap kualitas anggota,kegiatan, dan Tri Bhakti yang sedang dilakukan.

*Pengakuan & Penghargaan



Pengakuan dan penghargaan bertujuan untuk :

1. Memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI
2. Memberikan rasa bangga dan kesadaran akan kualitasnya bahwa meskipun masih remaja mereka dapat berperan untuk kemanusiaan
3. Meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen
4. Meningkatkan kualitas kegiatan kepalangmerahan


Source :: PMI Kota Surakarta ::

Senin, 04 Mei 2015

Relawan

*Apakah Relawan itu?
Relawan adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan
waktunya untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung-jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membantu tenaga profesional.

*Apakah Manajemen Relawan itu ?
Manajemen relawan merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota relawan PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI. Relawan di sini terbagai menjadi dua, yakni Tenaga Sukarela (TSR) dan Korps Sukarela (KSR).

A. Korps Sukarela (KSR)
KSR merupakan kesatuan atau unti dalam perhimpunan PMI, yang merupakan wadah pengabdian bagi Anggota Biasa dan pribadi-pribadi yang atas kesadaran sendiri menyatakan diri menjadi anggota KSR,
serta memenuhi persyaratan berikut :
1. WNI atau WNA yang sedang berdomisili di Indonesia
2. Berusia minimal 20 tahun
3. Berpendidikan minimal SLTP/Sederajat
4. Bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan
5. Bersedia menjalankan tugas kepalangmerahan
secara terorganisir  Mentaati peraturan yang berlaku.

Bagaimana bergabung menjadi anggota KSR PMI Bila persyaratan di atas sudah terpenuhi, daftarkan diri ke kantor PMI setempat. Anda dapat bergabung menjadi anggota KSR Unit markas tersebut atau unti instansi jika anda karyawan dari suatu perusahaan tersebut. Namun jika Anda mahasiswa perguruan tinggi dapat menghubungi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menangani kepalangmerahan dan bergabung menjadi KSR PMI Perguruan Tinggi.
Pendidikan dan Pelatihan KSR PMI Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan paket kurikulum Pelatihan Dasar, dan jika lulus dapat melanjutkan ke Pelatihan Spesialisasi sesuai minat dan kemampuan dalam rangka memenuhi kompetensi sebagai relawan yang mampu melakukan Kegiatan pelayanan Teknis Kepalangmerahan.

*Kagiatan KSR PMI (Kota Surakarta)
1. Donor darah sukarela
2. Pertolongan pertama dan evakuasi pada
kecelakaan, bencana dan konflik.
3. Dapur Umum, penampungan darurat, distribusi
relief, “Tracing and Mailing” untuk korban bencana.
4. Pelayanan pada program bebasis masyrakat
(CBFA/CBDP)
5. Layanan Konseling dan Pendidikan Remaja Sebaya
(PRS), Pendidikan wanita Sebaya (PWS) untuk
pencegahan sebaran HIV/AIDS dan narkoba dengan
pendekatan.
6. Ketrampilan hidup
7. Temu karya KSR
8. Pembinaan PMR

B. Tenaga Sukarela (TSR)
Tenaga sukarela (TSR) merupakan anggota PMI yang direkrut dari perseorangan dari kalangan masyarakat yang berlatar belakang profesi atau memiliki ketrampilan tertentu, misalnya dokter, ahli gizi, sanitasi, akuntan, logistic, teknisi, pertanian, jurnalis, seniman/artis, teknologi komunikasi, guru,dlsb.
Kalangan professional berminat ingin bergabung dengan PMI dapat menghubungi Markas PMI atau Daerah setempat kemudian mengikuti Orientasi kepalangmerahan, sebelum dilibatkan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Mereka akan direkrut bilamana, PMI mempunyai program kegiatan pelayanan yang memerlukan tenaga relawan dengan spesifikasi yang terkait, untuk ditugaskan di lokasi operasi kemanusiaan tersebut.

Syarat menjadi Anggota TSR PMI :
1. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada
Tuhan YME
2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
3. Usia minimal 18 tahun dan serendahnya tamat
SMP/ sederajat
4. Atas kesadaran dan kemauan sendiri bersedia
mendaftarkan diri
5. Memiliki keterampilan/keahlian/profesi tertentu
yang dapat mendukung tugas dan kegiatan PMI
6. Memiliki kesanggupan secara mental dan fisik.
7. Bersedia menjalankan ketentuan organisasi PMI
dan menjaga nama baik PMI
8. Bersedia mengabdikan diri di PMI minimal untuk
tiga tahun ke depan
9. Bersedia mengikuti orientasi kepalangmerahan

Bagi warga negara Asing yang berminat menjadi Relawan PMI (TSR) syaratnya :
1. Warga negara asing yang telah memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia (punya dokumen keimigrasian yang
jelas)
2. Bersedia mengikuti orientasi kepalangmerahan
3. Atas kesadran dan kemauan sendiri
4. Bersedia menaati peraturan organisasi yang
berlaku dan menjaga nama baik PMI
Dalam manejemen Relawan juga memiliki siklus
manejemen relawan, meliputi : Rekruitmen, Pelatihan,
Penugasan, Pengakuan dan Penghargaan, serta
Monitoring dan Evaluasi.


Source :: PMI Kota Surakarta ::

Hymne PMI


Hymne PMI

Palang Merah Indonesia
Wujud kepedulian nyata
Nurani yang suci
Untuk membantu menolong sesama

PMI
Siaga setiap waktu
Berbakti dan mengabdi
Bagi hidup manusia
Agar sehat sejahtera diseluruh dunia

untuk lagunya silahkan Download Disini

Senin, 13 April 2015

Lagu Pop PMI


Pesan Cinta Untuk Kita
Berkorban Demi Manusia
Pesan Damai Untuk Semua
Hidup Dalam #Kemanusiaan

(reff)
PMI PMI Misi Damai Dunia
Palang Merah Indonesia
Cinta Damai Dunia

PMI PMI Misi Damai Dunia
Palang Merah Indonesia
Cinta Damai Dunia 

untuk lagunya silahkan Download disini

Jumat, 03 April 2015

Lebih Tahu Tentang Luka


Kita sudah sering mendengar kata luka, mungkin sebagian dari kamu sudah pernah terluka. Tapi, apakah sudah tahu apa itu luka?
Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik didalam maupun luar bagian tubuh. Luka paling jelas terjadi pada kulit.

*KLASIFIKASI LUKA
Luka dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni:
1. Luka Terbuka
Umumnya kerusakan jaringan lunak ini darah keluar dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Luka terbuka terjadi bila kulit rusak dan terlihatnya darah
contoh:
- Luka lecet
- Luka sayat
- Luka robek
- Luka tusuk
- Luka sobek
- Amputasi

2. Luka Tertutup
Luka tertutup yaitu bila darah tidak terlihat.
Contoh:
- Memar
- Benjol
- Remuk

*MENGAPA PERLU MENGGUNAKAN PENUTUP LUKA?
Bila ada luka yang berdarah, sebaiknya luka dibersihkan dengan antiseptik kemudian ditutup. Penutup luka ini penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Membantu menghentikan perdarahan
- Mencegah kuman masuk kedalam luka

*APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP LUKA?
- Kasa steril
- Penutup kain kasa
- Penutup berperakat
- Penutup buatan sendiri

*TENTANG PEMBALUT LUKA


Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka gunakan pembalut luka untuk menahannya.
Kegunaan pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan.

Fungsi pembalut Luka:
- Penekan untuk menghentikan perdarahan
- Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
- Menjadi penopang bagian tubuh yang cedera.
Beberapa contoh Pembalut Luka:
- Pembalut gulung (perban)
- Pembalut segitiga (mittela)
- Pembalut rekat (plester)

*PEDOMAN DALAM MENUTUP DAN MEMBALUT LUKA
Penutupan Luka:
- Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka
- Bersihkan luka sebelum ditutup.
Pembalutan Luka:
- Jangan membalut terlalu kencang dan terlalu longgar
- Jangan biarkan ujung sisa pembalut terurai
- Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bawah keatas (kearah jantung)
- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan.

* APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT KITA ATAU TEMAN KITA TERLUKA???
Sebelum melakukan penanganan, kita pastikan dulu jenis lukanya apakah terbuka atau tertutup.
Untuk luka terbuka, penanganan yang dilakukan:
1. Pastikan daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Cegah terjadinya infeksi
4. Lakukan penutupan luka dan pembalutan
5. Baringkan korban
6. Tenangkan korban
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Sedangkan untuk luka tertutup, khususnya memar penangananya yakni:
1. Beri kompres dingin pada memar
2. Tekan memar dengan menggunakan kompres dingin
3. Bila terjadi pada alat gerak, maka tinggikan lebih tinggi dari jantung.


Source:: Buku PP Madya

Penilaian Korban

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?

Tindakan Penilaian korban terdiri dari:
1. Penilaian Keadaan
Pada saat sampai dilokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik meminta bantuan kepada orang dewasa.

2. Penilaian Dini
Langkah ini digunakan untuk menentukan korban karena penyakit atau cedera. Pada penyakit sebaiknya minta bantuan kepada orang lain.
Setelah itu langkah yang kita lakukan adalah:
a. Memeriksa respon
Ada 4 tingkatan respon korban, yaitu:
1. Awas
2. Suara
3. Nyeri
4. Tidak respon
selalu ingat ASNT.
b. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik, jika korban tidak respon, gunakanlah teknik angkat dagu dan tekan dahi.
c. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas bejalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan korban dengan cara:
- Lihat
- Dengar
- Rasakan.
d) Menilai denyut nadi


sebelum melakukannya, kita lihat dahulu kondisi korban apakah sadar atau tidak sadar. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah bagian leher (carotis).
e. Hubungi bantuan
Usahakan untuk segera meminta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik???
1. Apakah ada Perubahan Bentuk pada bagian tubuh si korban?
2. Apakah ada Luka Terbuka (terlihat jelas) pada tubuh si korban?
3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?
4. Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?

agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan istilah PLNB.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Kepala
- Telinga
- Hidung
- Mata
- Mulut
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas dan bawah pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan sensasi sirkulasi (GSS).


Source:: Buku PP Madya

Kamis, 26 Maret 2015

Patah Tulang


Agar kita dapat berdiri dengan tegak, tubuh kita perlu ditopang oleh susunan tulang-tulang yang ada didalam tubuh. Tulang-tulang itulah yang membantu kita bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.
Walaupun kuat, kalo terbentur benda keras dari luar bisa berakibat fatal loh...

*PATAH TULANG ITU... Terputusnya jaringan tulang

Inilah gejala dan tanda telah terjadi patah tulang !
- Adanya perubahan bentuk bagian yang patah terlihat aneh bila dibandingkan saat sehat.
- Daerah yang patah sukar digerakan bahkan mungkin tidak dapat.
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Bengkak di daerah patah
- Memar di daerah patah
- Ujung tulang mungkin terlihat pada patah tulang terbuka

*Jenis Patah tulang
1. Patah tulang terbuka

yaitu: Bagian tulang yg patah terlihat dari luar.
2. Patah tulang tertutup

yaitu: Bagian tulang yg patah tidak terlihat dari luar.
Biasanya pada kasus patah tulang dibutuhkan BIDAI. Yaitu suatu alat bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang diduga patah.

*Pentingnya Pembidaian
Pembidaian dilakukan dengan tujuan dibawah ini:
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi cedera yang baru disekitar bagian tulang yang patah.
- Mempercepat penyembuhan.

*Pedoman Umum pembidaian
Pedoman ini sangat penting untuk mengurangi kesalahan dalam pembidaian:
1. Jika korban sadar, sampaikan rencana tindakan kepada korban.
2. Pastikan bagian yang cedera dapat dilihat dan rawatlah perdarahan bila ada.
3. Nilai gerakan sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian yang menjauhi batang tubuh sebelum melakukan pembidaian.
4. Siapkan alat seperlunya (misal bidai dan mitella).
5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cedera.
6. Jangan memasukan bagian tulang yang patah.
7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
8. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
9. Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak.
10. Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama.

*Langkah-langkah penanganan patah tulang
1. Lakukan penilaian dini
2. Lakukan pemeriksaan fisik
3. Stabilkan bagian yang patah secara manual
4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. Siapkan alat-alat seperlunya (seperti bidai dan mitella)
7. Lakukan pembidaian !
8. Kurangi rasa sakit korban
9. Baringkan korban pada posisi yang sakit.

Source::
Buku PP Madya

Jumat, 20 Maret 2015

We like games :D


PMR bukan hanya pembelajaran didalam kelas (Materi) , tetapi diluar kelas pun (Games)... :D



Istilah ''biar ga bosen'' hehe....

Seperti temen-temen saya (PMR Dumaska) ini, mereka lebih senang kalo kegiatan PMR membahas Games.
Mereka merasa gembira, kompak dan ceria dalam permainan ini, entah ini permainan apa, saya lupa :D


















Penasaran permainan apa yang sedang mereka lakukan
liat videonya :D



Jumat, 13 Maret 2015

Donor Darah


Strategi Palang Merah Indonesia (PMI) dalam visinya menetapkan agar dikenal luas sebagai organisasi kepalangmerahan dalam memberikan pelayanan kepada yang membutuhkan secara efektif dan tepat waktu dengan semangat kenetralan dan kemandirian.

Meskipun kegiatan transfusi darah sudah dirintis sejak masa perjuangan revolusi oleh PMI, namun baru melalui peraturan pemerintah No.18 tahun 1980, pemerintah menetapkan peran PMI sebagai satu-satunya organisasi yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan transfusi darah di Indonesia. Tugas ini ditegaskan pula melalui SK.Dirjen Yan Med No. 1147/ YANMED/ RSKS/1991, tentang petunjuk pelaksana Peraturan Menteri Kesehatan No.478/Menkes/Per/1990 tentang upaya kesehatan di bidang Transfusi Darah.

Dalam melakukan pelayanan Transfusi darah kepada Masyarakat, PMI tidak hanya memfokuskan perhatiannya pada pendonor darah tetapi juga kepada masyarakat pengguna darah. Karenanya menjadi penting untuk melakukan sosialisasi informasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masalah transfusi darah kepada masyarakat luas, seperti ''Bagaimana menjadi donor darah; Prosedur permintaan Darah; Pengelolaan Darah dan ''service cost''

*Blood screening (Pemeriksaan uji saring darah) merupakan salah satu tahap didalam pengelolaan darah yang dilakukan PMI untuk mendapatkan darah yang betul-betul aman bagi pengguna darah (orang yg sakit). Bahkan, untuk menghindari tercemarnya darah dari HIV, pemerintah mengeluarkan surat keputusan Menkes RI No.622/Menkes/SK/VII/1992 tentang kewajiban pemeriksaan HIV pada darah yang disumbangkan pendonor.
Pemeriksaan ini bersifat ''mandatory'', namun tidak bertentangan dengan resolusi Komisi HAM PBB, karena yang diperiksa bukan orang yang menyumbangkan darah melainkan darah yang akan ditransfusikan (prinsip unlinked Anonymous).

Saat ini tiap unit Transfusi darah Cabang (UTDC) telah melakukan uji saring terhadap 4 penyakit menular yang berbahaya yaitu syphilis, hepatitis B&C, HIV/AIDS. Apabila ada pendonor darah yang dicurigai terinfeksi dengan hasil test yang mendukung, maka dirujuk ke UTDP untuk dilakukan test ulang darah donor tersebut.
Hasilnya dikembalikan ke UTDC yang bersangkutan.

Khusus mengenai konseling sebenarnya UTD PMI telah mencoba melakukan pre dan post konseling untuk hasil pemeriksaan darah yang positif terjangkit Sifilis, Hepatitis B&C. Dalam tahap 'pre konseling', sebelum pemeriksaan para pendonor diberitahu disertai penjelasan yang benar dan mendapat persetujuan dari yang bersangkutan melalui lembar Infrom Consent, bahwa jika hasil darahnya reaktif atau positif maka darah tersebut tidak akab digunakan untuk transfusi. Sedangkan pada tahap 'Post Konseling' , setelah hasil pemeriksaan darah pendonor dinyatakan positif (+), maka diadakan pemanggilan kepada yang bersangkutan melalui pos. Namun untuk kasus HIV dipanggil langsung. Kemudian diberitahukan kepada yang bersangkutan untuk tidak menjadi pendonor darah:
1. Sampai hasil pemeriksaan darahnya negtive (-) pada sifilis
2. atau tidak menjadi pendonor darah untuk selamanya bagi pengidap HIV dan Hepatitis B&C.
Khusus untuk HIV, konseling belum dpat dilakukan karena:
1. Prinsip Unlinked Anonymous
2. Belum siapnya seluruh UTDC dan pemerintah untuk melakukan konseling dan terapinya.

*Rangkuman Umum*
Donor darah adalah proses dimana penyumbang darah secara sukarela diambil darahnya untuk disimpan di bank darah, dan sewaktu-waktu dapat dipakai Transfusi darah.

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.

Adapun syarat-syarat yang diperlukan untuk menjadi donor darah sebagai berikut:
1. Umur antara 17-60 tahun (diatas 60 tahun dengan pertimbangan dokter)
2. Mempunyai berat badan min.45kg
3. Kadar Hemoglobin min. 12,5g/dl
4. Tekanan darah sistolik 100-180 mmHg dan diastolik 50-100 mmHg
5. Bagi penyumbang darah wanita : Tidak sedang haid, hamil atau menyusui
6. Tidak menderita penyakit: jantung, hati, paru, ginjal, kencing manis, penyakit pendarahan, kejang, kanker, atau penyakit kulit kronis.



Source:: PMRMania ::

Kamis, 12 Maret 2015

Mengenal Bahaya Narkoba


Narkoba adalah narkotika, alkohol dan obat berbahaya.
Narkoba merupakan bahaya yang selalu mengancam kesehatan manusia terutama remaja.

Beberapa bahaya narkoba, diantaranya:
1. Mengandung zat adiktif yang menimbulkan ketagihan atau kecanduan
Bagi pecandu narkoba berdampak:
a) Timbul rasa sakit dan tidak nyaman
b) Mendorong berbuat jahat untuk mendapatkan narkoba
c) Seorang tidak produktif lagi
d) Seorang pecandu narkoba menjadi beban orang lain
e) Pecandu berat seperti orang gila

2. Menimbulkan kehilangan kesadaran pemakai atau tidak sadar
a) Mendorong melakukan hubungan seks bebas
b) Menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan
c) Menyebabkan penularan HIV lewat jarum suntik
d) Menularkan Hepatitis B
e) Menyebabkan kematian

Keluarga merupakan faktor dominan untuk menghindari narkoba. Karena anak akan lebih lama waktunya di rumah dibandingkan disekolah. Berikut ini cara-cara menghindari narkoba:
a) Faktor Keluarga
Diharapkan setiap pertemuan keluarga, anggota keluarga bisa;
1) Saling berkomunikasi
2) Mengharagai pandangan orang lain
3) Saling percaya dan menghormati
4) Berbagi tanggung jawab

b) Faktor Nonkeluarga
1) Memilih teman dan lingkungan yang bebas narkoba
2) Ikut kegiatan berorganisasi yang positif (misal. OR, Pramuka, PMR)
3) Mengurangi waktu bermain yang tidak bermanfaat
4) Pengendalian diri

Mengenal Bahaya Minuman Keras (Miras)


Minuman keras atau sebutan Miras adalah jenis minuman yang sengaja dicampur dengan alkohol. Bahaya minuman keras antara lain sebagai berikut:
1. Orang yang mengonsumsi minuman keras akan mengalami penurunan kesehatan
a) Bila belajar kemampuanya akan menurun (malas)
b) Bila berkendara akan mengganggu atau memudahkan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena konsentrasi turun.

2. Menyebabkan gangguan kesehatan
a) Gangguan metabolisme dapat berakibat kelainan jantung
b) Penghambat pembentukan trombosit
c) Rusaknya sumsum tulang
d) Menimbulkan kerentanan infeksi
3. Menimbulkan Ketergantungan
a) Ketergantungan fisik

Menimbulkan rasa kenyamanan yang dalam jangka panjang akan ketergantungan
b) Ketergantungan psikis

Menimbulkan rasa gembira, optimis yang berlebihan yang berakhir akan selalu meningkatkan dosis.

Rabu, 04 Maret 2015

Song Dompet Kemanusiaan



Song_Dompet Kemanusiaan


Dengan hati yang tulus ulurkanlah tanganmu
dalam dompet kemanusiaan kita jalin bersama
wahai para dermawan yang berhati mulia
melalui #PMI #Surakarta yang terpercaya

Reff.

Meringankan beban pada mereka
Untuk berbagi pada sesama bagi mereka yang membutuhkannya dalam benacana maupun duka
Doa menyertaimu atas jasa-jasamu #Tuhan kan membalasnya...

untuk lagunya, Download Disini

Minggu, 22 Februari 2015

7 PRINSIP DASAR PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH

7 Prinsip Dasar PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH



1. Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka didalam pertempuran, berupaya dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama.

2. Kesamaan

Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama/kepercayaan, tingkatan, atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata hanyalah mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan.

3. Kenetralan

Agar senantiasa mendapatkan kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama, atau ideologi.

4. Kemandirian

Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan juga harus menaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat sejalan dengan gerakan ini.

5. Kesukarelaan

Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

6. Kesatuan

Didalam suatu negara hanya ada satu gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah.

7. Kesemestaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama didalam menolong sesama manusia.


sumber: PMI Kota Solo