Kamis, 26 Maret 2015

Patah Tulang


Agar kita dapat berdiri dengan tegak, tubuh kita perlu ditopang oleh susunan tulang-tulang yang ada didalam tubuh. Tulang-tulang itulah yang membantu kita bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.
Walaupun kuat, kalo terbentur benda keras dari luar bisa berakibat fatal loh...

*PATAH TULANG ITU... Terputusnya jaringan tulang

Inilah gejala dan tanda telah terjadi patah tulang !
- Adanya perubahan bentuk bagian yang patah terlihat aneh bila dibandingkan saat sehat.
- Daerah yang patah sukar digerakan bahkan mungkin tidak dapat.
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Bengkak di daerah patah
- Memar di daerah patah
- Ujung tulang mungkin terlihat pada patah tulang terbuka

*Jenis Patah tulang
1. Patah tulang terbuka

yaitu: Bagian tulang yg patah terlihat dari luar.
2. Patah tulang tertutup

yaitu: Bagian tulang yg patah tidak terlihat dari luar.
Biasanya pada kasus patah tulang dibutuhkan BIDAI. Yaitu suatu alat bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang diduga patah.

*Pentingnya Pembidaian
Pembidaian dilakukan dengan tujuan dibawah ini:
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi cedera yang baru disekitar bagian tulang yang patah.
- Mempercepat penyembuhan.

*Pedoman Umum pembidaian
Pedoman ini sangat penting untuk mengurangi kesalahan dalam pembidaian:
1. Jika korban sadar, sampaikan rencana tindakan kepada korban.
2. Pastikan bagian yang cedera dapat dilihat dan rawatlah perdarahan bila ada.
3. Nilai gerakan sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian yang menjauhi batang tubuh sebelum melakukan pembidaian.
4. Siapkan alat seperlunya (misal bidai dan mitella).
5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cedera.
6. Jangan memasukan bagian tulang yang patah.
7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
8. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
9. Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak.
10. Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama.

*Langkah-langkah penanganan patah tulang
1. Lakukan penilaian dini
2. Lakukan pemeriksaan fisik
3. Stabilkan bagian yang patah secara manual
4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
6. Siapkan alat-alat seperlunya (seperti bidai dan mitella)
7. Lakukan pembidaian !
8. Kurangi rasa sakit korban
9. Baringkan korban pada posisi yang sakit.

Source::
Buku PP Madya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar