Minggu, 13 September 2015

Sejarah Palang Merah Internasional


Pada 24 Juni 1859 terjadi pertempuran antara Prancis dan Austria yang berlangsung di dataran rendah Italia bernama Solverino. Pertempuran tersebut melibatkan 320.000 prajurit, dan 36.000 di antaranya menderita luka-luka bahkan kehilangan nyawa.

Pada heri yang sama, seorang pemuda Swiss, Jean Henry Dunant, berada di Solverino dalam rangka menjumpai kaisar Perancis, Napoleon III. Saat perjalanan menuju kediaman Kaisar, Henry Dunant dan rombongannya terhalang oleh pertempuran tersebut. Banyak prajurit terluka bergelimpangan, tak ada satupun aksi pertolongan. Tergerak oleh pemandangan perang yeng mengerikan, korban berjatuhan dimana-mana, maka dengan segera Henry Dunant beserta penduduk setempat membentuk rumah sakit lapang sederhana, mengumpulkan kain tinen pembalut luka, dan menyediakan obat-obatan. Ia pun membatalkan kunjungannya ke kediaman Kaisar, sesuai perang ia segera kembali ke Swiss.

Di Swiss, ia pun menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul ''Un Souvenir de Solverino'' ( Memory of Solverino / Kenangan Solverino ). Buku yang menggambarkan betapa kejamnnya peperangan dan pengalaman membantu korban tersebut menggemparkan Eropa. Secara garis besar, buku tersebut mengandung dua gagasan penting, yakni:

1. Membentuk organisasi kemanusiaan Internasional yang disiapkan untuk menolong para prajurit , penduduk sipil, korban di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian Internasional untuk membentuk hukum melindungi prajurit yang terluka serta relawan organisasi yang tengah memberikan pertolongan di medan perang.

Pada 1863 Henry Dunant beserta empat warga Ganewa merealisasikan gagasan tersebut. Mereka terkenal sebagai Komite Lime yang bertugas sebagai wadah relawan pemberi pertolongan pada peperangan. Kelima anggota tersebut adalah:

1. Jean Henry Dunant
2. Jendral Guallaume Henry Dufour
3. Dr. Theodore Mounier
4. Dr. Gustave Moynier
5. Dr. Louis Appia

Komite tersebut meluas dan berkembang hingga saat ini terkenal sebagai IRC (International Committee of the Red Cross). Dan ditetapkan pula tanggal 8 Mei 1863 sebagai Hari Palang Merah Internasional (8 Mei adalah tanggal lahir Henry Dunant).

Beberapa Negera pun turut serta membentuk organisasi Palang Merah di bawah naungan ICRC. Namun tidak hanya lambang Palang Merah yang dipakai. Kerajaan Ottoman ( Turki ) mengusulkan bagi Negara-negara Islam memakai tanda Bulan Sabit Merah atau Palang Merah diperbolehkan memakai lambang Kristal Merah. Hal ini dikarenakan dahulu, banyak Negara yang memakai lambang berbeda-beda, misal Persia ( Iran ) memakai Singa Merah. Jepang Memakai Matahari Merah. Namun saat ini hanya 3 lambang yang disetujui Internasional, yakni Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah.

Untuk menggobalkan organisasi pertolongan ini, Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah berada satu kesatuan di bawah naungan lembaga IFRC ( International Federation of the Red Cross ). IFRC diperkasai oleh Henry Davidson ( Warga USA ) pada konfrensi Kesehatan Internasional Cannes, Prancis, 5 Mei 1919.


source :: PMRmania.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar